contohnya saja ada yang berobat ke dukun atau mengkonsumsi obat aborsi yang berlebihan atau dengan cara yang lain. Keadaan ini bisa kami pahami karena sebagian besar masih belum memahami cara aborsi dan resiko aborsi. Dan mungkin merasa takut untuk datang ke dokter kandungan karena telah terbayang di pikiran hal-hal yang mengerikan tentang menggugurkan kandungan.
Yang paling ditakuti dalam melakukan aborsi
Kematian mendadak akibat aborsi
Kematian mendadak bisa saja terjadi saat dilakukan aborsi jika si pasien tersebut sedang mengidap penyakit berat seperti sakit jantung berat atau penyakit berat lainnya. Dalam kasus ini sebelum dilakukan tindakan kuret maka pasien harus benar-benar diperiksa terlebih dahulu secara keseluruhan untuk mengetahui kondisi umum. Dari hasil pemeriksaan tersebut akan bisa dipastikan apakah bisa dilakukan kuret atau tidak.Kematian bisa juga karena kesalahan teknis oleh dokter yang melakukan aborsi yaitu terjadinya kebocoran pada rahim dan berujung pada kematian. Dalam hal ini dokter yang melakukan aborsi harus benar-benar telah memahami teknis pelaksanaan aborsi dan akan lebih baik jika dokter tersebut sudah mempunyai pengalaman yang lama dalam hal menggugurkan kandungan.
Faktor lain yang bisa juga terjadi adalah penanganan yang terlambat saat pasien mengalami syok ketika dilakukan tindakan aborsi. Disini juga sangat diperlukan ketelitian dan pengetahuan dari dokter yang menangani aborsi tersebut tentang kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi saat dilakukan aborsi.
Pendarahan hebat saat aborsi
Ada beberapa faktor yang membuat terjadinya pendarahan hebat saat menggugurkan kandungan diantaranya adalah letak plasenta atau ari-ari di bawah (di jalan lahir) sehingga menyebabkan pendarahan yang deras ketika alat kuret dimasukkan ke dalam rahim. Pendarahan juga sering terjadi akibat terlalu banyak mengkonsumsi obat-obat peluntur sebelumnya. Karena efek obat tersebut telah menyebabkan lapisan dinding rahim menjadi empuk dan gampang berdarah.Hal ini dapat diatasi bila dokter yang menanganinya bisa dengan cepat mengeluarkan plasenta dan semua isi rahim tersebut sampai bersih sehingga tidak terjadi pendarahan pasca aborsi. Hal ini hanya bisa dilakukan oleh dokter yang benar-benar sudah punya pengalaman.
Terjadi kista atau kanker rahim akibat aborsi
Proses aborsi atau proses menggugurkan kandungan yang tidak bersih atau masih bersisa dikatakan dapat menyebabkan kista atau kanker dalam rahim kedepannya. Jadi agar Anda terhindar dari faktor resiko tersebut maka harus dilakukan kontrol ulang satu minggu kemudian setelah tindakan kuret pertama. Hal ini sangat penting dilakukan bukan semata-mata karena pekerjaan dokter kandungan yang tidak bersih akan tetapi bisa terjadi karena beberapa hal misalnya telah terjadi perlengketan jaringan pada dinding rahim sehingga tidak bisa disedot atau dikuret sampai bersih saat itu juga. Tetapi harus menunggu beberapa hari ke depan agar jaringan yang telah lengket tersebut akan lebih lunak sehingga dapat dibersihkan saat kontrol.Hal ini disebabkan karena janin/jaringan dalam rahim telah lama rusak/mati sebelum dilakukan tindakan kuret. Hal tersebut sering terjadi karena sebelumnya telah mengkonsumsi obat peluntur atau jamu yang menyebabkan janin rusak/mati sehingga terjadi perlengketan. Ataupun karena sebelumnya telah terjadi pendarahan.
Rasa Sakit Saat Aborsi
Jika cara aborsi yang dilakukan untuk menggugurkan kandungan dengan cara induksi maka rasa sakit yang luar biasa pasti akan dirasakan saat terjadi kontraksi rahim seiring dengan kuat/lemahnya kontraksi tersebut. Cara ini sering dilakukan dalam proses kelahiran partus normal. Tetapi bila aborsi yang dilakukan dengan cara penyedotan (suction) seperti yang kami lakukan di Klinik Aborsi maka rasa sakit tidak akan dirasakan. Karena dengan cara ini pasien tidak perlu mengalami kontraksi. Dan rasa sakit saat penyedotan juga bisa diatasi dengan cara memberikan bius (anestesi) total maupun lokal.Harga klinik kuret
harga klinik aborsi raden saleh
harga klinik aborsi
harga aborsi jakarta
harga aborsi di klinik raden saleh
Tidak bisa hamil lagi karena pernah aborsi
Banyak opini dari masyarakat yang mengatakan bahwa jika seseorang melakukan aborsi maka di kemudian hari dia akan mengalami gangguan kehamilan atau tidak akan bisa hamil lagi atau sulit untuk mendapat anak. Anggapan ini diyakinkan setelah mendengar atau membaca beberapa artikel di media yang membenarkan hal itu. Disini kami hanya ingin memberitahukan bahwa hal tersebut tidaklah sepenuhnya benar karena tidak adanya penelitian khusus yang memastikan atau membuktikan hal itu benar.Hanya saja ada sebagian kecil yang mengalami gangguan keseimbangan hormonal atau gangguan pembentukan hormon setelah menggugurkan kandungan. Namun bila hal itu terjadi maka segeralah dikonsultasi kan ke dokter kandungan agar hal itu bisa segera diatasi. Yaitu dengan cara pemberian obat yang sifatnya mengembalikan sistem pembentukan hormonal dalam tubuh bisa kembali normal.
Sebaliknya ada beberapa orang pernah melakukan aborsi berkali-kali bahkan bisa dikatakan hampir setiap 2 bulan. Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa resiko yang terjadi setelah pasca menggugurkan kandungan bisa berbeda beda bagi tiap orang. Semuanya akan dijelaskan jika anda berkonsultasi ke dokter kandungan.
Kami sangat mengharapkan dengan keterangan yang kami tuliskan ini dapat bermanfaat dan bisa dipahami oleh siapa saja yang ingin melakukan tindakan aborsi. Tujuan kami disini agar Anda lebih bijaksana dalam memilih tempat aborsi yang aman atau klinik aborsi yang aman demi kesehatan dan keselamatan Anda agar Anda terhindar dari resiko pasca aborsi. Bagi yang sedang bermasalah dengan kehamilan atau mengalami pendarahan atau terlanjur minum obat aborsi yang berlebihan dan ingin melakukan kuret, segera hubungi kami Klinik Aborsi Jakarta.
0 Komentar