Masa remaja sebenarnya masa dimana seseorang kesulitan untuk memilih jati dirinya sendiri, seseorang tersebut kerap kali merasa dirinya labil dan sulit untuk mengambil sebuah keputusan, hal tersebut biasa disebut dengan labilnya kehidupan para remaja.
Bahkan menurut beberapa penelitian kasus kehamilan di luar nikah ini meningkat sebanyak 29,8 % dan sebagian besar remaja tersebut menggunkan fasilitas aborsi untuk menggugurkan kandungannya.
Aborsi sendiri biasanya di dalam dunia medis dilakukan karena suatu alasan kuat, misalnya saja ada indikasi kematian ibu atau anak, atau adanya penyakit yang bisa mengancam nyawa pasien, sehingga dilakukan lah proses aborsi untuk menyelamatkan sang ibu.
Untuk itu dalam artikel kali ini kita akan membahas mengenai beberapa faktor yang biasanya menjadi penyebab aborsi di kelangan para remaja, dan bagimana langakah untuk mengurangi angka aborsi tersebut, khususnya untuk di Indonesia sendiri.
1. Faktor ekonomi
Fakor ekonomi biasanya sangat berkaitan erat dengan perilaku dan juga tingkah laku seseorang, dan kemungkinan besar juga bisa terjadi pada seseorang yang akan melakukan aborsi, karena takut dan dihimpit oleh keadaan ekonomi yang kurang, sehingga orang tersebut merasa tidak yakin untuk bisa membesarkan anak yang dikandungnya, sehingga terjadilah tindakan aborsi ini
2. Faktor social
Faktor social ini biasanya berkaitan dengan kausu aborsi dimana orang tersebut hamil di luar nikah, perilaku aborsi ini memang dipandang sebagai perbuatan tercela, hal tersebut juga tidak lepas dari masyarakat yang memang sudah memandang hal tersebut, bahkan kasus pada remaja yang melakukan seks bebas ini menjadi menilai bahwa aborsi bisa dilakukan sebagai jalan keluar dari perbuatannya tersebut.
3. Malu dengan keluarga dan tetangga
Perilaku seks bebas dikalangan remaja ini memang sangat memperhatinkan, sehingga terjadinya hamil di luar nikah menjadi sebuah keadaan yang sulit untuk dilepaskan dari perilaku tersebut.
Orang yang sudah terlanjur hamil biasanya akan merasa malu dengan keluarga dan tetangga di sekitarnya karena mereka menganggap hal tersebut adalah sebuah aib yang sulit dihilangkan, sehingga jalan yang ditempuh adalah dengan aborsi.
4. Takut janin tertular penyakit
Ada kasus juga seorang ibu yang mengidap suatu penyakit, ataupun bisa saja dari kedua pasangan yang memiliki penyakit, Karena takut sang janin tertular oleh penyakit tersebut sehingga memutuskan untuk melakukan aborsi atau menggugurkan kandungan,
5.Takut membahayakan kesehatan
Aborsi memang selalu dipandang sebagai hal yang salah, namun kegiatan ini bisa dilakukan atas ijin dokter secara resmi jika ada hal-hal yang memang tidak bisa dicari jalan keluar dan harus melakukan hal tersebut demi kesehatan ibu, contohnya saja sebuah kehamilan yang terganggu, sehingga jika tidak dilakukan pengguguran akan sangat mengancam nyawa ibu.
5. Diagnosis kelainan janin
Adanya diagnosis dari dokter yang bisa mengganggu perkembangan janin saat bayi dilahirkan pun bisa menjadi salah satu factor yang menyebakan aborsi harus dilakukan, misalnya saja karena ibu memiliki penyakit kelamin menular, biasanya penyakit ini timbul dari gaya hidup berganti- ganti pasangan.
6. Tidak menginginkan anak
Faktor lainnya dari seringnya remaja melakukan aborsi adalah karena takut sekolahnya terganggu, hal ini juga dikarenakan dari hubungan seks bebas yang seringkali terjadi pada kalangan remaja, sehingga menyebakan dirinya hamil, karena biasanya jika para remaja hamil dan merasa takut dikeluarkan dari sekolah sehingga akan mengangu studi nya.
7. Aib keluarga
Aib keluarga memang menjadi factor paling besar diantara kasus aborsi ini, karena merasa malu dan takut mencemarkan nama baik keluarga sehingga para remaja ini tidak segan untuk melakukan aborsi. hal ini juga akan sangat berpengaruh pada dampak psikologi akibat seks bebas.
8 . Korban perkosaan
Diantara beberapa kasus aborsi pada remaja, ada juga salah satu factor yang memprihatinkan salah satunya pada remaja korban perkosaan, karena tidak tahu siapa yang harus bertanggung jawab sehingga tidak heran pada kasus ini mengharuskan remaja tersebut harus melakukan aborsi untuk menyelamatkan masa depannya.
Dari beberapa faktor yang sudah dibahas diatas, memang harus lebih diperhatikan peran orang tua dalam melakukan pembinaan remaja. sebagai orang tua agar lebih memperhatikan anak-anak anda yang masih remaja, dan memberikan pendidikan seksual sejak dini,
klinik kuret raden salehalamat klinik kuret raden salehklinik kuret cilacapklinik kuret cirebon
KLINIK ABORSI RESMI
Di Negara Indonesia ada beberapa klinik aborsi yang dilakukan oleh dokter. Namun hanya beberapa Klinik Aborsi yang memiliki manajemen medis yang baik dan benar. Manajemen medis yang baik dan benar disini maksudnya adalah mereka yang peduli dan selalu memprioritaskan kesehatan jangka panjang setiap pasien.Klinik Aborsi Legal
Klinik Aborsi Legal merupakan Klinik Aborsi Jakarta yang memegang sertifikasi Resmi dari Dinas Kesehatan di Indonesia untuk memberikan pelayanan terbaik menggunakan teknologi tercanggih untuk tindakan aborsi yang sangat baik dan benar. Klinik aborsi mempunyai beberapa Dokter Spesialis Kandungan dan langsung ditangani oleh 2 Dokter SpOG dan 4 Tim Medis yang bersertifikat, profesional serta sangat berpengalamanBerkonsultasilah sebelum melakukan tindakan aborsi, langsung dengan dokter Spesialis Kandungan di layanan yang telah kami sediakan, atau bisa juga membaca terlebih dahulu di website resmi kami.
0 Komentar